Jakarta | Minggu, 9 Oct 2011
Ngidam adalah masa-masa sulit kebanyakan para ibu yang sedang hamil, konsumsi makanan asam belum cukup bila tidak sekaligus menjamin asupan nutrisi yang cukup bagi janin.
PADA awal kehamilan pertamanya, Lydia (27) terpaksa menghabiskan sebagian besar waktunya di kamar. Berbagai camilan seperti kacang-kacangan, buah segar atau manisan buah, tersusun rapi di sebuah meja sudut kamarnya. Suhu kamar pun tidak boleh di atas 25 derajat Celsius. Pasalnya, gerah sedikit saja ember kecil di bawah tempat tidurnya akan penuh dengan muntahan isi perutnya.
"Sebenarnya bosan, Mbak. Tapi, daripada saya muntah terus, badan lemas, kasihan jugababy-nya gak ada asupan nutrisi apalagi gizi," katanya saat ditemui Jurnal Nasional, Minggu (2/10) lalu.
Lydia menceritakan bagaimana ia sama sekali tidak bisa mencium bau amis ikan, bahkan bau nasi yang tanak pun mengganggunya. Ia juga tidak bisa merasa gerah. Makan sedikit, lima menit kemudian sudah keluar lagi (muntah). Bahkan, ia sempat muntah hebat saat tengah salat.
"Aduh, lelah sekali deh. Sudah kayak kran air saja. Kebuka dikit langsung brurr.... Akhirnya ya begini, disuruh bedrest total sama dokter kandungan, karena ternyata sedikit mengganggu perkembangan si bayi," katanya.
Ia pun berharap dua atau tiga bulan ke depan, fase muntah-muntah ini tidak lagi dialaminya. Menurut Dr Prima Progestian SpOG, sebagian besar wanita hamil akan melalui fase rasa mual di trisemester awal kehamilannya yakni 0-12 minggu. Penyebabnya bisa berbagai hal, tetapi dunia kedokteran yakin peningkatan sejumlah hormon saat hamil seperti estrogen, progesteron, dan HCG (Human Chorionic Growth) penyebab utama munculnya rasa mual dan muntah-muntah itu.
Uniknya meski memicu terjadinya mual-mual, peningkatan hormon tersebut khususnya progesteron ternyata berfungsi untuk menguatkan dan mempertahankan kehamilan. Tetapi, tetap saja ibu hamil harus waspada ketika rasa mual yang diikuti muntah-muntah itu dirasa sudah sangat berlebihan. Sehingga ibu hamil menjadi sangat lemas dan terserang dehidrasi hingga ketidakseimbangan elektrolit.
"Mual yang berlebihan dapat mengakibatkan kurangnya asupan gizi yang masuk ke tubuh ibu, dan akhirnya bisa memengaruhi perkembangan awal janin yang dikandung," kata Prima.
Tentu saja, tidak ada ibu hamil yang berharap janinnya tumbuh dengan tidak normal karena kekurangan nutrisi. Itulah mengapa ibu hamil harus pintar dan cerdik mencari tahu cara yang cocok baginya untuk menghentikan rasa mual yang berlebihan.
Mengonsumsi mangga muda mengkal (belum cukup matang), dipercayai masyarakat bisa mengatasi rasa mual yang berlebihan. Sayangnya, bagi ibu hamil yang catatan kesehatannya memiliki maag akut, maka mengonsumsi mangga hanya akan memicu ia semakin sering muntah. Selain itu, konsumsi permen jahe atau air jahe juga diyakini bisa mengurangi rasa mual. Bahkan, lebih menyehatkan karena tubuh sang ibu ikut menjadi hangat.
Menurut Dr Indah Fauziah SpOG dari Rumah Sakit Kramat 128 Jakarta, rasa mual juga menjadi pertanda bahwa sang ibu tengah dehidrasi. Untuk itu ia menyarankan agar sang ibu memperbanyak konsumsi cairan selama fase mual dan muntah-muntah.
"Memang tidak semua ibu hamil akan mual-mual, itu berkah. Tetapi, bagi mereka yang terus merasa mual lebih dari trisemester awal kehamilan bahkan sepanjang kehamilan, harap segera berkonsultasi ke dokter. Karena itu bertanda ada yang salah," ujar Dr Indah, Selasa (4/10).
Selain berupaya mengurangi rasa mual, menurut Prima yang terpenting adalah segera mengganti nutrisi dan cairan yang keluar saat muntah. Karena saat hamil, tubuh ibu membutuhkan jumlah energi yang lebih dari normal dan asupan gizi yang lebih untuk digunakan sang bayi saat berkembang di kandungan.
"Memberikan nutrisi yang cukup, lengkap dan rasanya disukai oleh ibu hamil bisa menjadi salah satu solusi. Salah satunya dengan mengonsumsi susu," katanya.
Susu memiliki keunggulan tersendiri jika dibandingkan makanan lainnya. Salah satunya selain mudah untuk disiapkan, susu juga mengandung banyak jenis gizi termasuk asam folat dan kolin yang penting untuk perkembangan awal otak bayi. Bahkan, bagi ibu hamil yang kesulitan minum susu karena dapat memicu rasa mual, PT Fonterra Brands Indonesia meluncurkan produk barunya yakni Anmum Materna Vanilla Mango.
"Produk terbaru ini memiliki keunggulan lebih jika dibandingkan dengan varian susu lainnya. Yakni memiliki persentase angka kecukupan gizi folat yang lebih dibandingkan varian susu sebelumnya," ujar Medical Marketing Manager PT Fortera Brands Indonesia Dr Muliaman Mansyur, yang ditemui saat acara peluncuran Anmum Materna varian rasa terbaru di Jakarta, Minggu (2/10).
Selain itu, rasa vanila manggo diharapkan bisa membantu para ibu hamil dalam mengatasi rasa mualnya. "Rasa baru ini disesuaikan dengan kecenderungan para ibu hamil yang ngidam buah mangga muda karena dipercaya bisa mengurangi rasa mual. Jadi kita tidak sekadar menginginkan rasa mual teratasi, tetapi asupan gizi sang ibu juga harus terpenuhi. Tentu saja untuk janin yang lebih sehat," ujarnya.
***
Suci Dian H
"Sebenarnya bosan, Mbak. Tapi, daripada saya muntah terus, badan lemas, kasihan jugababy-nya gak ada asupan nutrisi apalagi gizi," katanya saat ditemui Jurnal Nasional, Minggu (2/10) lalu.
Lydia menceritakan bagaimana ia sama sekali tidak bisa mencium bau amis ikan, bahkan bau nasi yang tanak pun mengganggunya. Ia juga tidak bisa merasa gerah. Makan sedikit, lima menit kemudian sudah keluar lagi (muntah). Bahkan, ia sempat muntah hebat saat tengah salat.
"Aduh, lelah sekali deh. Sudah kayak kran air saja. Kebuka dikit langsung brurr.... Akhirnya ya begini, disuruh bedrest total sama dokter kandungan, karena ternyata sedikit mengganggu perkembangan si bayi," katanya.
Ia pun berharap dua atau tiga bulan ke depan, fase muntah-muntah ini tidak lagi dialaminya. Menurut Dr Prima Progestian SpOG, sebagian besar wanita hamil akan melalui fase rasa mual di trisemester awal kehamilannya yakni 0-12 minggu. Penyebabnya bisa berbagai hal, tetapi dunia kedokteran yakin peningkatan sejumlah hormon saat hamil seperti estrogen, progesteron, dan HCG (Human Chorionic Growth) penyebab utama munculnya rasa mual dan muntah-muntah itu.
Uniknya meski memicu terjadinya mual-mual, peningkatan hormon tersebut khususnya progesteron ternyata berfungsi untuk menguatkan dan mempertahankan kehamilan. Tetapi, tetap saja ibu hamil harus waspada ketika rasa mual yang diikuti muntah-muntah itu dirasa sudah sangat berlebihan. Sehingga ibu hamil menjadi sangat lemas dan terserang dehidrasi hingga ketidakseimbangan elektrolit.
"Mual yang berlebihan dapat mengakibatkan kurangnya asupan gizi yang masuk ke tubuh ibu, dan akhirnya bisa memengaruhi perkembangan awal janin yang dikandung," kata Prima.
Tentu saja, tidak ada ibu hamil yang berharap janinnya tumbuh dengan tidak normal karena kekurangan nutrisi. Itulah mengapa ibu hamil harus pintar dan cerdik mencari tahu cara yang cocok baginya untuk menghentikan rasa mual yang berlebihan.
Mengonsumsi mangga muda mengkal (belum cukup matang), dipercayai masyarakat bisa mengatasi rasa mual yang berlebihan. Sayangnya, bagi ibu hamil yang catatan kesehatannya memiliki maag akut, maka mengonsumsi mangga hanya akan memicu ia semakin sering muntah. Selain itu, konsumsi permen jahe atau air jahe juga diyakini bisa mengurangi rasa mual. Bahkan, lebih menyehatkan karena tubuh sang ibu ikut menjadi hangat.
Menurut Dr Indah Fauziah SpOG dari Rumah Sakit Kramat 128 Jakarta, rasa mual juga menjadi pertanda bahwa sang ibu tengah dehidrasi. Untuk itu ia menyarankan agar sang ibu memperbanyak konsumsi cairan selama fase mual dan muntah-muntah.
"Memang tidak semua ibu hamil akan mual-mual, itu berkah. Tetapi, bagi mereka yang terus merasa mual lebih dari trisemester awal kehamilan bahkan sepanjang kehamilan, harap segera berkonsultasi ke dokter. Karena itu bertanda ada yang salah," ujar Dr Indah, Selasa (4/10).
Selain berupaya mengurangi rasa mual, menurut Prima yang terpenting adalah segera mengganti nutrisi dan cairan yang keluar saat muntah. Karena saat hamil, tubuh ibu membutuhkan jumlah energi yang lebih dari normal dan asupan gizi yang lebih untuk digunakan sang bayi saat berkembang di kandungan.
"Memberikan nutrisi yang cukup, lengkap dan rasanya disukai oleh ibu hamil bisa menjadi salah satu solusi. Salah satunya dengan mengonsumsi susu," katanya.
Susu memiliki keunggulan tersendiri jika dibandingkan makanan lainnya. Salah satunya selain mudah untuk disiapkan, susu juga mengandung banyak jenis gizi termasuk asam folat dan kolin yang penting untuk perkembangan awal otak bayi. Bahkan, bagi ibu hamil yang kesulitan minum susu karena dapat memicu rasa mual, PT Fonterra Brands Indonesia meluncurkan produk barunya yakni Anmum Materna Vanilla Mango.
"Produk terbaru ini memiliki keunggulan lebih jika dibandingkan dengan varian susu lainnya. Yakni memiliki persentase angka kecukupan gizi folat yang lebih dibandingkan varian susu sebelumnya," ujar Medical Marketing Manager PT Fortera Brands Indonesia Dr Muliaman Mansyur, yang ditemui saat acara peluncuran Anmum Materna varian rasa terbaru di Jakarta, Minggu (2/10).
Selain itu, rasa vanila manggo diharapkan bisa membantu para ibu hamil dalam mengatasi rasa mualnya. "Rasa baru ini disesuaikan dengan kecenderungan para ibu hamil yang ngidam buah mangga muda karena dipercaya bisa mengurangi rasa mual. Jadi kita tidak sekadar menginginkan rasa mual teratasi, tetapi asupan gizi sang ibu juga harus terpenuhi. Tentu saja untuk janin yang lebih sehat," ujarnya.
***
Suci Dian H
No comments:
Post a Comment