Bentuk organ tubuh yang satu ini memang kecil.Menyerupai kupu-kupu, kelenjar tiroid terletak di pangkal leher, tepatnya berada di depan saluran udara atau tenggorokan dan di bawah jakun.
Meski bentuknya kecil dan cenderung tidak diperhatikan, namun kelenjar tiroid merupakan salah satu dari kelenjar endokrin yang berpengaruh besar pada tubuh manusia.
“Kelenjar ini memiliki fungsi besar, yaitu sebagai pengendali utama metabolisme tubuh dan berperan penting dalam kesehatan tubuh seseorang,” jelas Ketua Divisi Metabolik Endokrin Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM dr Imam Subekti SpPD-KEMD.
Apalagi bila “si kecil” ini meradang, tubuh pun ikut meringis kesakitan. Ironisnya, banyak orang yang tidak menyadari saat tiroid mengalami gangguan. Sebagian dari mereka baru mendatangi dokter ketika gangguan tiroid sudah cukup parah. “
Gangguan tiroid hampir 50% tidak disadari oleh si penderita. Padahal. tiroid fungsinya sangat luas sehingga apabila terjadi gangguan, maka akan berdampak besar pada kesehatan,” ujar dokter salah satu dokter pemerhati tiroid dari Universitas Indonesia.
Tak heran bila jumlah penderita tiroid pun terus membengkak. Imam mengatakan, saat ini diperkirakan sekitar 300 juta orang di dunia alami gangguan fungsi kelenjar tiroid.
“Data dari RSCM menunjukkan, dalam satu bulan kurang lebih terdapat 288 sampai 300 pasien kunjungan dengan penyakit tiroid,” tutur Imam saat menghadiri acara peringatan hari Tiroid Internasional sekaligus seminar “Penyakit Tiroid: Hiperaktif dan Hipoaktif” yang diadakan oleh Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM yang bekerja sama dengan PT Merck Tbk di RSCM Jakarta beberapa kemarin.
Semakin bertambahnya jumlah penderita gangguan tiroid ini dikarenakan banyak orang yang tidak menyadari gejala dan dampak gangguan tiroid. Penyebab lain juga dikarenakan tiroid memiliki gejala yang serupa dengan penyakit lain yang mengakibatkan keterlambatan diagnosis yang menjadikan tertundanya penanganan.
Mengenali gejala timbulnya penyakit ini bisa dilakukan untuk mencegahnya. Gangguan fungsi tiroid ini penyebabnya itu tidak tunggal, ada yang karena genetik, lingkungan (perokok atau tinggal di kawasan tinggi atau rendah yodium), dan endogen yaitu penyebab yang berasal dari dalam tubuh.
Dijelaskan Imam, pada dasarnya gangguan ini muncul apabila hormon-hormon tiroid yang beredar tidak dalam jumlah yang tepat. Kondisi ini disebabkan kelenjar tiroid mengalami gangguan fungsi yang kurang aktif,yang kemudian menimbulkan kondisi hipotiroidisme.
Sementara kelenjar tiroid yang hiperaktif menyebabkan terjadinya hipertiroidisme. Hipotiroidisme disebabkan kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup banyak hormon tiroid.
Gejala yang dirasakan adalah rasa gemetar pada jari tangan, lemas, jantung berdebar cepat, berkeringat banyak walau berada dalam suhu yang dingin, badan semakin kurus walaupun makan masih dalam jumlah yang banyak, pada keadaan yang lebih lanjut lagi disertai dengan diare yang banyak sehingga menyebabkan dehidrasi.
“Tangan gemetaran atau tremor juga memerlihatkan gejala fisik pada penderita hipotiroidisme,” jelas dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini.
Sementara itu, hipertiroidisme merupakan manifestasi dari peningkatan metabolisme tubuh, yaitu jantung yang berdegup lebih kencang atau sangat cepat (lebih dari 100 kali per menit), berkeringat lebih banyak dari biasanya, peningkatan frekuensi buang air besar, pertumbuhan kuku yang sangat cepat, rambut rontok, kulit tipis dan halus, menurunnya berat badan walaupun banyak makan.
Pada penampakan di daerah leher terkadang disertai dengan pembesaran kelenjar gondok. Bila terjadi, pengobatan yang harus diberikan adalah menurunkan dengan cepat kadar hormon tiroid dalam darah dengan obat antitiroid.
Komplikasi dari hipertiroid pada yang lanjut dapat mengancam jiwa sehingga pada gejala yang berat harus dirawat di rumah sakit. Gejala lainnya untuk penderita hipotiroidisme ialah depresi, konstipasi, nyeri otot dan sendi, kulit bersisik, serta penurunan libido, di mana gejala tersebut bisa menimbulkan krisis kepercayaan diri.
Mereka yang mengalami gejala hipertiroidisme ini juga lebih mudah marah, sensitif, dan sering cemas. Apabila gejala ini tidak segera ditangani, maka bisa menimbulkan masalah serius seperti gangguan irama jantung (aritmia) yang terjadi akibat kontraksi otot jantung yang tidak teratur dan bisa berakhir dengan serangan jantung.
“Segera periksa kepada ahlinya untuk mengatasi lebih lanjut penyakit ini,” pesannya.
Dikatakan oleh Ketua Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/-RSCM, Dr dr Ceresna Heriawan Soeyono SpPD K-Ger, khusus untuk kelompok usia lanjut, gejala yang dialami semakin tidak jelas dan semakin sulit diatasi.
“Oleh karena itu, bukan tidak mungkin tiroid bisa menyebabkan kematian,” tandas Heriawan yang hadir dalam kesempatan yang sama.
(Koran SI/Koran SI/nsa)
(Koran SI/Koran SI/nsa)
sumber : http://lifestyle.okezone.com/read/2010/05/28/27/337224/sadari-datangnya-gangguan-tiroid
No comments:
Post a Comment