Saturday, September 17, 2011

Anak sulung rentan kena penyakit jantung?


Ada yang bilang menjadi anak sulung enak, tetapi sebaliknya ada juga yang bilang tidak enak. Mungkin mereka akan semakin tidak enak kalau mendengar hasil penelitian yang mengatakan bahwa mereka berisiko kena penyakit jantung.
Para ilmuwan di Italia mengatakan bahwa anak sulung mempunyai risiko tinggi menderita penyakit jantung.
Meskipun alasannya belum jelas, tetapi para peneliti memperkirakan bahwa anak pertama mungkin lebih memiliki kepribadian yang rentan terhadap penyakit jantung.
Sebanyak 348 orang diteliti, yang memang mengakui bahwa mereka sedang berobat di unit rehabilitasi kardiovaskuler.
Mereka diperiksa urutan kelahiran, usia, jenis kelamin, sejarah keluarga terhadap penyakit jantung dan faktor-faktor risiko lainnya, semuanya dicatat.
Para peneliti menemukan bahwa 46,7% pasien jantung adalah anak sulung, dan angkanya dua kali lipat daripada yang ditemukan dalam populasi seluruhnya. Angka kumulatif dari faktor-faktor risiko per pasien hampir sama antara sulung dan saudara mereka berikutnya.
Dr Maurizio Ferratini, kepala unit rehabilitasi di Fondazione Don Carlo Gnocchi mengatakan," Karena kami menemukan jenis faktor risiko yang sama di kedua kelompok, kami perkirakan menjadi anak tertua mungkin bisa menjelaskan dan harus dianggap sebagai penentu terjadinya CHD (penyakit jantung) yang berdiri sendiri dibandingkan faktor-faktor risiko lainnya dalam penelitian."
Hasil penelitian yang dipresentasikan pada Forum Ilmiah Asia Pasifik Asosiasi Jantung Amerika di Honolulu, tidak bertujuan untuk mengenali alasan mengapa anak pertama lebih menderita penyakit jantung. Tetapi kepribadian mungkin memainkan peranan penting penyebab anak tertua begitu rentan.
Dr Ferratini mengatakan, "Kalau dikaitkan dengan keluarga, seringkali keluarga mengarahkan mereka ke arah jalur perfeksionis, memberi mereka ketentuan, kompetitif, kemenangan dan perilaku agresif - aspek yang seringkali dikenali pada orang yang memiliki kerpibadian tipe A, atau dikenal juga sebagai rentan terhadap penyakit jantung."

No comments:

Post a Comment