Tuesday, September 20, 2011

Plus Minus Popok Sekali Pakai


Praktis, jelas. Tapi benarkah kaki anak jadi berbentuk X? Bahkan, kelak setelah besar anak jadi impoten?
Memang banyak informasi simpang siur soal pemakaian popok sekali pakai (pospak) yang bikin orang tua khawatir. Untuk itu, dr. Soenanto Roewijoko, Sp.A.(k), dari Fakultas Kedokteran UI mencoba meluruskannya.
Menyebabkan Impoten
Penggunaan pospak yang terlalu lama memang bisa menyebabkan suhu panas di sekitar alat kelamin. Demikian juga pemakaian celana yang ketat. Akibatnya, produksi sperma tidak optimal dan sel sperma pun tidak bisa hidup dalam suasana seperti itu. Namun, hal tersebut hanya terjadi jika usianya sudah melewati masa pubertas, bukan sebelumnya, apalagi bayi. Jadi, pemakaian pospak dalam jangka waktu lama tidak akan menyebabkan gangguan reproduksi kini ataupun kelak. Selain itu, harus dibedakan antara impotensi dan gangguan reproduksi sperma. Fungsi reproduksi menyangkut ketersediaan sperma dalam testis. Bisa saja fungsi seksualnya normal, tapi karena tidak terdapat sperma, maka ia tidak bisa membuahi sel telur. Sementara impotensi dikaitkan dengan gangguan fungsi ereksi atau alat vital tidak bisa menegang. Akibatnya, memang tidak terjadi pembuahan.
Kebiasaan Mengompol Berlanjut
Sebenarnya tidak ada hubungan antara pospak dan kebiasaan si kecil mengompol. Anggapan ini ada karena anak yang memakai pospak umumnya merasa aman jika buang air. Dia merasa ada wadah yang menampung, sehingga ia tidak terbiasa untuk ke kamar kecil. Itulah mengapa, orang tua hendaknya tak lupa mengajari si kecil BAB dan BAK di toilet, sehingga ia pun bisa belajar mengatur waktu buang air. Tak perlu khawatir jika si kecil ternyata lebih lama mengompol dibandingkan yang lain.
Ingat, kemampuan satu individu berbeda dengan individu lainnya. Selain itu, ada juga beberapa penyakit yang membuat penderitanya kerap mengompol, salah satunya diabetes pada anak.
Berdaya Serap Tinggi Yang Terbaik
Popok berdaya serap tinggi dapat menghindarkan bayi dari kelembapan yang cukup tinggi sehingga mengurangi kemungkinan iritasi. Namun, bukan itu satu-satunya kriteria popok bagus, karena yang tak kalah penting adalah bahannya tidak beracun dan tidak membuat kulit gampang luka. Cari yang mengandung material penyerap cairan lebih banyak, sehingga kulit jadi kering dan bisa mempertahankan pH kulit mendekati normal.
Di pasaran juga telah beredar pospak dengan permukaan bagian dalamnya dilapisi formula yang mengandung petrolatum (vaselin) yang akan melekat pada kulit sehingga mengurangi kelembapan serta gesekan pada kulit.
Mengganggu Pertumbuhan Tulang Pinggul
Itu tak benar. Justru saat ini banyak orang berpendapat pospak sangat baik untuk perkembangan tulang pinggul. Dengan pospak, bayi bisa lebih leluasa bergerak. Apalagi desainnya bisa dipilih yang elastis. Kegiatan berjalan dan pertumbuhan tulang pinggul dengan demikian tidak terganggu. Sama Saja, Kok, Dengan Popok Kain Popok kain memungkinkan sirkulasi udara yang lebih baik bagi kulit bayi. Namun, saat ini banyak pospak yang dibuat dari bahan sedemikian rupa, sehingga sirkulasi udara tetap berlangsung sekaligus mengurangi kelembapan. Selain itu, daya serap pospak yang berkualitas juga sangat baik, sehingga kulit bayi tetap sehat dan tidak lembap.
Meski demikian, tidak berarti kita boleh bermalas-malasan mengganti popoknya. Bagaimanapun popok tersebut memiliki kapasitas maksimum yang tidak boleh dilampaui. Setidaknya, usahakan untuk mengganti popok setiap 6 jam sekali, meski belum terlalu penuh. Sebaliknya, meski baru saja diganti, kalau sudah tampak penuh harus segera dibuang. Penting diketahui, bayi yang baru lahir bisa buang air rata-rata setiap 30 menit sekali. Kalau Anda menggunakan popok kain dan tidak menggantinya secara cepat, air seni malah akan membuat kulitnya basah dan tak bisa bernapas.
Benarkah Pospak Akibatkan Ruam Popok?
Ruam popok merupakan iritasi yang disebabkan dekomposisi dari air seni. Pemakaian pospak di atas 12 jam bisa menyebabkan ruam popok. Selain urin, tinja pun bisa menyebabkan iritasi. Itulah yang menyebabkan adanya dugaan pospak sering membuat bayi terkena ruam popok, karena popok sekali pakai menampung air seni berjam-jam, sedangkan bila menggunakan popok kain, adanya kotoran bisa langsung diketahui, sehingga dapat langsung diganti.
Namun kini, daya serap pospak yang beredar di pasaran sudah semakin bagus, sehingga ruam popok bisa diminimalisir. Hasil penelitian atas studi perbandingan antara pengguna pospak dan popok kain juga membuktikan, kulit bayi yang mengenakan pospak jauh lebih sehat dibandingkan yang mengenakan popok kain. Riset yang diadakan di 16 negara serta telah dipublikasikan di Pediatric Dermatology, Journal of American Academy serta Journal of Pediatric Health Care itu semuanya menunjukkan pospak berdaya serap tinggi mampu menjaga kulit tetap kering, sehingga si kecil terhindar dari ruam popok. Walaupun begitu, jangan tunggu terlalu lama untuk mengganti pospak yang sudah kotor.
Ada juga bayi yang kulitnya sangat sensitif terhadap bahan pospak tertentu sehingga kerap teriritasi. Jika hal ini terjadi, hentikan pemakaian pospak, atau cari pospak lain yang lebih cocok. Umumnya, setiap merek mempunyai bahan yang sedikit berbeda dengan merek lain. Kalau sudah cocok dengan satu merek, sebaiknya jangan mengganti dengan yang lain, kecuali kalau memang susah dicari di pasaran. Namun bila memang tidak cocok dengan banyak merek, pakailah popok dari bahan kain.
Mengganggu Pertumbuhan Kaki
Memang ada yang menduga pospak bisa membuat jarak kedua kaki semakin lebar dan mengganggu pertumbuhannya. Setelah itu, diperkirakan cara berjalan anak juga terganggu. Istilah awamnya ngegang. Mungkin anggapan tersebut timbul akibat melihat tepi pospak yang sangat kaku. Apalagi jika dipakai secara terus-menerus. Hanya saja, kekhawatiran mengenai hal ini belum pernah dibuktikan secara ilmiah.
Selain itu, kalaupun terdapat kasus yang demikian, maka tak perlu khawatir karena biasanya akan segera pulih dalam waktu yang cukup cepat. Selain itu, cara jalan bayi dengan orang dewasa, kan, memang berbeda. Seorang bayi masih dalam tahap pertumbuhan tulang sehingga tak jarang cara berjalannya masih kurang sempurna. Baru saat menginjak umur 2 tahun, ia bisa berjalan dengan sempurna.
Ruam Popok Bisa Sembuh Dengan Memakai Pospak?
Pospak bukan menyembuhkan ruam popok, tapi menjadi bagian penting dari perawatan ruam popok. Pospak yang berdaya serap tinggi mampu mengurangi kebasahan, sehingga kulit tetap dalam keadaan kering. Pengobatan ruam popok adalah dengan menggunakan salep (zinc oxide dan petroleum). Hati-hatilah bila membersihkan kulit si kecil. Seka kulitnya dengan lembut karena jika terlalu kasar justru bisa memperlambat proses penyembuhan.
Berbedakah Pospak Anak Laki-Laki Dan Perempuan?
Sama saja, kok. Fungsi popok adalah untuk menampung urin dan tinja anak. Tidak ada perbedaan antara kotoran bayi laki-laki dan perempuan. Tapi penting diperhatikan, pilih popok yang sesuai dengan berat badan serta usia anak saat itu. Untuk masa awal bayi, popok sekali pakai ini dirancang memiliki daya serap yang tinggi sehingga selangkangan selalu kering. Sementara untuk yang sudah berusia 2 tahun dirancang agar anak merasa tidak nyaman setelah buang air atau kotoran. Ini dimaksudkan agar anak membiasakan diri untuk segera buang air di tempatnya.

No comments:

Post a Comment