Tuesday, September 20, 2011

Jangan Biarkan Bayi Anda Lebih Lengket ke BabySiter

Banyak ibu bekerja yang merasa kesal ketika pulang ke rumah menemui bayinya, ternyata tidak digubris, karena sang bayi lebih suka bermain dengan pengasuhnya. Akibatnya banyak ibu yang secara emosional memberhentikan si pengasuh dan menggantinya dengan pengasuh lain. Hal ini ternyata menimbulkan masalah lagi, si bayi bisa menjadi lebih rewel, mengalami sulit tidur ataupun mogok makan karena tidak ditemani si ?mbak?. Ada pula ibu-ibu lain yang memutuskan untuk berhenti bekerja demi mendekatkan hubungan dengan sang bayi. Namun karena kurangnya persiapan mental, seringkali para ibu tersebut menjadi stress akibat bosan berada di rumah. Suamipun mulai complain karena pemasukan rumah tangga berkurang namun pengeluaran bertambah karena ibu-ibu menjadi lebih sering mengajak putra-putrinya jalan-jalan di mal. Sebetulnya bisakah Anda sebagai seorang ibu tetap dekat dengan bayi anda walaupun Anda bekerja? Bagaimana membuat si bayi tetap lebih dekat terhadap orangtuanya dibandingkan dengan babysitternya? Berikut ini beberapa tips yang telah berhasil membuat ibu-ibu bekerja tetap menjadi ibu favorit bagi anak-anaknya. Berikan ASI Anda untuknya Kunci pertama adalah susui sendiri bayi Anda. Seperti yang banyak dikatakan oleh para ahli, guna ASI tidak hanya untuk pemberian nutrisi bagi bayi, namun juga menciptakan attachment (kelekatan) ibu-bayi. Ketika akhirnya Anda bekerja dan meninggalkan bayi Anda di rumah, Anda bisa membawa botol susu, pemerah susu dan cooler ke kantor. Di mobil, selama perjalanan berangkat dan pulang kerja, serta sedikit jam istirahat, Anda bisa menjadi ?ibu sapi?. Maksudnya, Anda bisa memerah ASI, dimasukkan ke dalam botol, untuk diberikan kepada bayi Anda selama Anda tidak ada di rumah. Apabila Anda berangkat kerja menggunakan motor ataupun kendaraan umum, tentunya jangan coba-coba mengeluarkan anggota badan sembarangan. Ada baiknya Anda menyisihkan sedikit waktu di kantor sebelum mulai bekerja dan setelah jam kerja selesai untuk kegiatan ini. Usahakan sedikitnya satu kali selama waktu kerja (bisa gunakan sebagian waktu istirahat) Anda memerah ASI agak banyak. Hal ini berguna agar payudara Anda tidak terlalu penuh ? yang dapat menyebabkan terasa sakit. Selain itu, sering-sering memerah ASI merangsang produksi ASI Anda agar tetap banyak. Ketika sampai lagi di rumah, begitu bertemu dengan bayi Anda, peluk dan ciumlah dia, dan segera berikan ASI lagi. Ketika Anda di rumah, berikan ASI sebanyak dan sesering mungkin. Jika diperlukan, mungkin Anda perlu bangun beberapa kali semalam untuk menyusui. Kedengerannya berat, tapi sebenarnya tidak sama sekali. Toh Anda bisa tiduran sambil tetap menyusui, dan ketika Anda sudah biasa, bisa dijamin bahwa Anda tidak akan menindih bayi Anda. Dampingi Anak Anda Kunci kedua, ketika Anda bersama si kecil (pulang kantor atau hari Sabtu dan Minggu), usahakan untuk betul-betul bersama dia dan tidak dibantu orang lain. Ini berarti Anda perlu sering-sering menggendongnya, sering mengelus, sering menciumnya. Jangan khawatir, penelitian membuktikan bahwa sampai usia 6 bulan bayi tidak akan manja kalau terus-terusan digendong setiap kali dia minta. Kebutuhan digendong adalah kebutuhan afeksi. Apabila kebutuhan ini tidak dipenuhi, anak bisa saja bertumbuh menjadi pribadi yang kurang sensitif terhadap orang lain dan sulit bergaul. Apabila Anda terpaksa tidak bisa menggendong ? misalnya karena Anda toh perlu mandi, usahakan agar yang menggendong si bayi adalah ayahnya, JANGAN BABYSITTER LAGI. Ingat, babysitter Anda sudah punya jatah seharian. Jangan merasa rugi sudah membayar babysitter, toh kerugian Anda jauh lebih besar ketika anak Anda tidak dekat dengan Anda. Beratnya cara ini adalah ketika dia rewel, Anda tetap perlu ada di sampingnya dan tidak menyerah karena Anda bingung. Hal ini sempat membuat banyak ortu sampai ikut menangis karena stress tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk bayinya. Tapi tenang saja, tetaplah percaya diri, karena bayi Anda pasti akan jauh lebih berterimakasih ketika Anda sebagai orangtuanya tetap berada di sampingnya ketika dia merasa tidak nyaman. Berikan 100% Diri Anda Kunci ketiga, berikan waktu berkualitas untuk bayi Anda. Walaupun Anda cuma bertemu sebentar, namun jika setiap kali bertemu Anda betul-betul mencurahkan segenap perhatian, tentunya si kecil juga akan merasakan ketulusan Anda. Pencurahan waktu ini berarti ketika Anda sedang mengajak bicara bayi Anda (Saya tidak bosan-bosan untuk mengingatkan para ibu untuk sering-sering mengajak ngobrol bayinya), Anda tidak diganggu oleh telepon tidak penting ataupun urusan-urusan lain. Pada waktu-waktu berkualitas ini usahakan juga untuk menambah perbendaharaan kata dan segala ketrampilannya. Cara-caranya, tunggu saja di artikel dan opini di website ini. Bisa juga ketika Anda di kantor sering-sering menelepon anak Anda. Bagi beberapa orang cara ini kurang sukses, karena si anak malah mengisap-isap telepon atau memainkan kabel, tidak mau mendengarkan suara orangtuanya. Hal lain yang perlu Anda perhatikan sebenarnya sama saja seperti ketika Anda harus bertemu klien seperti: kontak mata, senyum hangat, dll, ditambah kasih sayang luar biasa yang tentunya sudah ada tanpa harus diingatkan oleh orang lain. Tenang saja Bu, asal Anda punya niat kuat, pasti Anda bisa. Problem seperti ini tidak hanya terjadi pada ibu bekerja yang mempunyai bayi, tapi juga pada ibu bekerja yang memiliki anak usia balita, usia sekolah, bahkan usia remaja. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang masalah ini berikut tips penyelesaian masalah, tunggu opini dari pakar kami selanjutnya. Oleh Anna Surti Ariani, Psi. Kalau Anda masih memiliki masalah, Anda bisa mengkonsultasikannya tanpa perlu mengeluarkan biaya lewat email konsultasi@keluargabahagia.com. Kerahasiaan dijamin.

No comments:

Post a Comment