Friday, September 23, 2011

Jangan Takut Anakku




Genre film horror mungkin terdengar biasa di telinga kita. Namun bagaimana jika genre horror masuk juga dalam bentuk kartun yang dapat ditonton anak-anak? Ketika saya kecil saya suka sekali menonton serial Bugs Bunny produksi Warner Bross. Namun ada satu episode yang membuat saya ketakutan setengah mati yaitu episode Halloween. Dalam episode itu Bugs Bunny mencoba meloloskan diri dari kejaran monster besar tanpa mata, yang menurut saya pada masa itu sangat menyeramkan.

Lalu, ketika saya beranjak besar, saya berhasil menemukan film itu lagi dan mencoba menontonnya. Ada rasa khawatir karena sisa trauma ketakutan saat kecil masih menghantui hingga saya besar. Namun ketika saya tonton, tidak ada yang menyeramkan sedikitpun dari episode Halloween tersebut.

Bagaimana dengan abad ini? Serbuan film horror kadang membuat orang tua khawatir bahwa sang anak akan tumbuh menjadi pribadi penakut. Ada beberapa trik yang dapat Bunda dan Ayah terapkan :

•    Tetap Tenang
Marah-marah, mencemooh, malah akan membuat si kecil menjauh dari Bunda. Cari tahu apa yang membuat mereka merasa takut. Coba mengerti dan beritahu dengan cara perlahan dan bertahap.

•    Sumber ketakutan
Bantu mereka untuk mengingat, bahwa mereka dalam keadaan aman. Cari tahu dari mana sumber ketakutan mereka berasal.
Jika dari teman atau televisi yang di tonton, anda dapat menjelaskan bahwa ada seseorang yang hanya ingin menakut-nakuti mereka.
Jika ketakutan berasal dari suatu kejadian, bantu si kecil mengatasi rasa takutnya. Misalnya jika seseorang yang dekat dengannya meninggal dan si kecil jadi takut jika sendirian. Anda dapat menjelaskan padanya bahwa memang menyakitkan ketika kehilangan seseorang tetapi kenangan akan seseorang tersebut, harus membuat kita terus maju ke depan.

•    Meredam Tangisnya
Mengalihkan pembicaraan adalah senjata jitu ketika si kecil menangis dan ketakutan. Alihkan kepada hal-hal yang membuat mereka tertarik atau sukai, seperti cerita lucu atau menyanyi lagu kesukaan mereka atau mengambilkan buku bergambar kesukaan mereka.

•    Berikan Contoh
Ceritakan kisah anak-anak pemberani yang kuat dan mandiri. Motivasi dirinya agar menjadi seperti kisah itu pula.

•    Mengerti 
Mungkin bagi kita yang telah beranjak dewasa, ketakutan anak-anak terlihat sangat sepele. Namun ingat, mereka belum memiliki kemampuan untuk mundur dan mengevaluasi semua hal dengan logika. Mereka bergantung pada orang tuanya untuk meyakinkan bahwa mereka dalam keadaan aman dan menjelaskan bahwa ketakutan mereka adalah hal sepele dan bisa dijelaskan secara logika.

Ketakutan pada masa kecil adalah proses yang dialami oleh sebagian besar anak-anak, apalagi anak-anak yang mengalami sebuah peristiwa tidak menyenangkan. Pemulihan disertai dukungan adalah hal yang mereka perlukan untuk terus bertumbuh menjadi pribadi yang kuat.

No comments:

Post a Comment