Monday, September 26, 2011

Perawatan Payudara


Merawat payudara sebenarnya bukan 'PR' setelah melahirkan saja, namun selagi hamil payudara justru harus dirawat karena berguna untuk melancarkan ASI setelah melahirkan. Selama kehamilan, payudara mengalami perubahan massa dan ukuran. Biasanya menjadi lebih besar, kencang dan penuh. Payudara bisa naik 2 ukuran lebih besar dibanding sebelum hamil.

dr Suharjanti Kramadibrata, Sp.OG dari RSPAD Gatot Subroto, Jakarta mengatakan bahwa perawatan payudara yang benar selama kehamilan dapat pula menjaga bentuk payudara selama menyusui.

Pada Ibu hamil, pembuluh darah bekerja lebih aktif untuk menyiapkan kelenjar pada payudara agar nanti siap berproduksi. Di dalam payudara terdapat 15-25 segmen/cuping yang terdiri atas tandon kelenjar/alveoli. Di sekitar alveoli, lapisan otot membentuk saling terkait. Otot-otot tersebut nantinya akan berkontraksi memeras susu keluar dari kantung saluran kecil yang mengalir ke putting susu.

Sejak awal kehamilan, hormon merangsang perkembangan sel-sel produksi susu di alveoli. Hormon yang paling penting dalam pembentukan air susu adalah prolaktin, yang mulai bekerja sejak kehamilan berusia 8 minggu. Hormon ini juga menjaga keseimbangan banyaknya jumlah susu yang diproduksi pada tiap tahapan dengan bantuan hormon estrogen yang dibuat oleh plasenta.

Perawatan payudara dianjurkan mulai dilakukan setelah kehamilan berusia 5-6 bulan. Sebab, jika sejak awal kehamilan kita sudah melakukan perangsangan puting, misalnya, bukan hasil baik yang diperoleh, "tapi malah bisa menimbulkan kontraksi rahim," jelas Suharjanti.

* Pemijatan
Pemijatan dapat dilakukan kala mandi. Sebelumnya siapkan di waskom air hangat dan air dingin, minyak kelapa yang bersih (paling baik jika bikinan sendiri) atau baby oil, handuk, dan kapas.

Bersihkan payudara memakai air, lalu pijat dengan menggunakan baby oil. Pemijatan dilakukan dengan memakai kedua tangan, sekeliling payudara diurut memutar searah jarum jam dan kemudian berbalik arah/berlawanan jarum jam. Setelah itu lakukan pengurutan dari bawah menuju puting, namun putingnya sendiri tak perlu di-pijat karena tak berkelenjar tapi hanya merupakan saluran air susu.

Setelah pemijatan, ketuk-ketuklah payudara memakai ujung jari atau ujung ruas jari. Gunanya agar sirkulasi darah bekerja lebih baik. Selanjutnya puting dibersihkan dengan menggunakan kapas dan minyak/baby oil. Minyak ini berguna melenturkan dan melembabkan puting agar saat menyusui kelak puting tidak mudah lecet.

Terakhir, bersihkan payudara dan puting memakai air hangat dan dingin. Tujuannya untuk memperlancar sirkulasi darah. Setelah itu keringkan pakai handuk.

* Senam Teratur

Sebaiknya payudara juga dirawat dengan melakukan senam. Gunanya untuk memperkuat otot pektoralis di dada, sehingga memadatkan payudara dan merangsang produksi ASI agar lebih baik.

Senamnya bisa dilakukan sebelum atau sesudah mandi. Ada dua macam senam yang bisa dilakukan para, yaitu:

1. Posisi berdiri, tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri dekat siku, sebaliknya tangan kiri memegang lengan bawah kanan (seperti orang bersidekap). Kemudian tekan kuat-kuat ke arah dada dengan cara mempererat pegangan, sehingga terasa tarikannya pada otot-otot di dasar payudara. Selanjutnya lemaskan kembali. Lakukan berulang-ulang hingga 30 kali.

2. Pegang bahu dengan kedua ujung tangan, kemudian siku diputar ke depan sehingga lengan bagian dalam memijat payudara ke arah atas. Diteruskan gerakan tangan ke atas ke belakang dan kembali pada posisi semula. Lakukan latihan ini 20 kali putaran.

Memakai bra yang pas

Untuk mengatasi rasa tak enak pada saat payudara membesar, pakailah bra yang pas dan bisa memegang. Jangan pakai yang terlalu ketat atau longgar, tapi harus benar-benar pas sesuai ukuran payudara saat itu dan dapat menopang perkembangan payudara.

Selalu jaga kebersihan payudara dan pilih bra berbahan katun yang dapat menyerap keringat. Karena jika payudara terserang jamur dan diabaikan, jamur dapat menular ketika si kecil menyusui. Segera berobat ke dokter agar jamur dapat dibasmi dengan tuntas.

No comments:

Post a Comment