Thursday, September 29, 2011

Rangsang Kreatifitas Anak


Setiap hari maunya main, padahal Kevin (5) sudah sekolah. Karena baru sekolah di taman kanak-kanak, aktivitas yang dijalani Kevin, baik saat di sekolah atau rumah lebih bayak dilakukan dengan bermain. Meskipun demikian, beberapa permainan yang dilakukan Kevin sering membuat kedua orang tuanya kagum.
”Antusias saja melihat perkembangan yang dilakukannya, terutama ketika bermain ada saja hal baru yang sifatnya positif sekali, seperti merakit robot-robotan, meskipun untuk orang dewasa terbilang mudah, tapi untuk anak seusianya hal yang luar biasa, belum lagi perkembangan cara Kevin berkomunikasi,” cerita Inggrid tentang anaknya.
Meskipun saat ini Kevin begitu tertarik mengutak-ngatik benda, seperti robot dan mobil-mobilan, sebagai orang tua Inggrid mengaku belum tahu minat dan bakat anaknya yang sesungguhnya. ‘’Sebagai orang tua saya senang setiap perkembangan yang dilakukan Kevin, meskipun hanya perkataannya yang terkesan dewasa hingga berbagai kemampuan lainnya,” ujar Inggrid. Diakui Inggrid, kalau Kevin selalu cepat menguasai setiap jenis permainan yang sifatnya mengutak-ngatik benda.
Sebagai orang tua, Inggrid mengaku berusaha menyediakan berbagai fasilitas yang dibutuhkan terutama beragai jenis permainan yang disukai Kevin. ‘’Agar mainan yang dibeli tidak sia-sia saya sengaja mengajak Kevin ikut untuk memilih apa yang ia sukai, sambil bertanya pada penjualnya seperti apa jenis mainannya,”paparnya.
Tidak hanya memfasilitasi Kevin dengan berbagai jenis permainan yang ada, sesekali Inggrid sengaja mengajak anak sematawayangnya rekreasi ditempat yang banyak permainan anak-anaknya. ‘’Kalau di Batam, kalau hanya libur sehari pilihannya ke mall yang ada pusat permainan anaknya,” jelasnya. Menurutnya mencari suasana lain yang disenangi anaknya untuk bermain salah satu alasan Inggrid senang membawa Kevin ke Mall.
Diakui Psikolog Rakyani, bermain bagian dari proses belajar yang dilakukan setiap anak. Dalam bermain ada lima kecerdasan yang membuat kecerdasan anak jadi terangsang. Diantaranya kecerdasan berpikir (kognitif), Emosi, bahasa, gerak tubuh (motorik) dan kecerdasan sosial atau berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan. Dari berbagai jenis mainan yang banyak saat ini, seperti apa mainan yang bagus untuk anak?
Menurut alumni Universitas Padjajaran Bandung ini, mainan yang bagus adalah mainan yang disesuaikan dengan usia anak. ‘’Anak dibagi dalam beberapa tahap usia dalam perkembangannya, masing-masing tahapan usia ada jenis mainan yang cocok dan bagus untuk merangsang kecerdasan anak,” papar Evy.
Dalam hal ini Evy mencontohkan, bagi anak usia dua tahun, jenis permaianan yang cocok, yakni permainan yang diarahkan untuk pengenalan warna pada anak, misalnya puzzle, balok atau lingkaran dengan pilihan warna-warna yang menarik. Kemudian jenis permainan anak usia 3-4 tahun dan seterusnya perlahan berubah dengan tingkat permainan yang lebih menantang anak untuk berpikir dan juga aktivitas tubuh lebih aktive.

‘’Disinilah orang tua memang harus jeli dalam memilihkan mainan untuk anaknya, yang penting meskipun banyak mainan jangan biarkan anak sibuk dengan mainannya sendiri, harus ada pengawasan,” saran Evy.
Dessy 
Ditemani Orang Tua

Jika melihat dari pelanggan yang datang ke time zone, khususnya yang berlokasi di Mega Mall, Manager Time Zone Mega Mall, Dessy mengaku, 80 persen dari pelanggannya anak-anak ditemanin langsung oleh orang tuanya. ‘’Kalau di Mega Mall, kebanyakan memang anak dengan orang tuanya, beda dengan di tempat lain seperti di BCS segemnnya lebih pada remaja,” ujar Dessy.
Jika melihat jenis permainan yang ada di pusat permainan yang dikelolanya, Dessy mengaku permainan yang disediakan untuk usia anak mulai 2 tahun hingga permainan yang juga disenangi oleh orang dewasa. ‘’Kebenyakan kalau yang datang berkeluarga dengan ibu-bapaknya, biasanya ibunya sibuk mengawasi anaknya, sementara si bapak justru asyik dengan permaianan yang disukainya, sudah tidak heran jika akhirnya yang lebih banyak main justru bapaknya,” papar Dessy.
Jika dilihat dari jenis permainan yang ada, semua permainan yang ada dapat merangsang kecerdasan anak. ‘’Setiap permainan yang kami sajikan memiliki fungsinya masing-masing dalam hal pengembangan multiple intellegence,” paparya.
Di antara jenis permaianan yang berhubungan dengan pengembangan kecerdasan anak yakni, slam and jam. Permainan dengan memasukan bola ke dalam keranjang bisa melatih koordinasi mata dan tangan si kecil. selain itu juga dapat mengembangkan motorik kasar dan halusnya serta melatih respon dari si anak.
Dengan permainan ini juga bodily kinesthetic intelligence atau kecerdasan yang berkaian dengan ketrampilan fisik bisa berkembang. Tidak hanya itu permainan ini juga merangsang kecerdasan yang berkaitan dengan angka dan juga interpersonal intelligence, karena sia anak harus mengatur strategi bagaimana cara yang tepat untuk memasukan bola secara tepat dan berkompetisi meraih skor yang lebih tinggi dibandingkan tempannya. ‘’Masih banyak lagi permaianan lainnya dan setiap permainan yang ada memiliki unsur pengembang kecerdasan yang dimiliki anak,” paparnya.
Sandra
Rekreasi ke Pusat Permainan Anak

Memahami bermain bagian dari dunia anak-anak, Sandra tidak hanya memfasilitasi kedua anaknya dengan berbagai jenis permainan yang disukai anaknya. ‘’Biasanya tiap minggu saya dan anak-anak selalu pergi ke pusat permaianan anak yang ada di mall,” ujarnya.
Meksipun di rumah memiliki berbagai jenis permaianan anak, tapi dengan mengajak anak bermain diluar selain permainannya pilihannya lebih banyak, perubahan suasana yang tidak monoton juga membuat anak-anaknya merasa lebih senang.

‘’Awalnya saya yang memilihkan jenis permainan apa, tapi setelah itu mereka sudah tahu mana permainan yang lebih mereka sukai, dari apa yang mereka suka setidaknya saya jadi tahu minatnya kemana,” ujar direktur PT. El Shaddai Mulia. (dew)

No comments:

Post a Comment