Wednesday, September 28, 2011

TIDAK MAU DIAJAK KE PASAR

Pemandangan dan bau tak sedap mestinya bisa diakali.
Mengajak si kecil ke pasar ternyata sarat dengan pembelajaran. Ratusan macam benda dapat dilihatnya di satu lokasi. Dia terdorong banyak bertanya dan ingin meraba semuanya. Namun, mungkin ada satu hal yang tidak disukainya di pasar jika si kecil biasa dididik resik di rumah; itu lo pemandangan jorok dan bau yang tak sedap. Terkadang, alasan ini pula yang membuat kita malas mengajaknya ke sana. Padahal ada bagusnya juga, lo, mengakrabkan anak dengan situasi yang tidak terlalu nyaman tapi sarat pengetahuan. Ya pasar itu contohnya, supaya anak mampu beradaptasi dengan berbagai situasi.
Tentu agar dapat memetik manfaat bagi anak, orangtua pun harus bisa melihat hal-hal positif dari setiap situasi, termasuk situasi tak nyaman di pasar. Nah, bagaimana trik agar si batita menikmati acara jalan-jalannya ke sana?

1. Berikan penjelasan sebelum hari H.
Sejak seminggu sebelum hari H, berceritalah tentang serunya suasana pasar, bagaimana “petualangan” dilakukan, dan apa saja hal-hal menarik yang dapat dilihat si kecil di pasar. “Di pasar dijual ikan lele yang masih hidup, lo. Kita bisa menangkap sendiri ikan-ikan berenang-renang di dalam bak-bak penampungan. Belut juga ada. Itu binatang yang mirip ular tapi jinak dan tidak menggigit.”

2. Ciptakan serangkaian teka-teki atau permainan.
Untuk menumbuhkan rasa ingin tahu si batita, ciptakan serangkaian permainan sebelum pergi ke lokasi. Dapat berupa permainan peran atau sekadar teka-teki. Umpama, bermain peran sebagai pedagang dan pembeli. Atau, tebak-tebakan yang menimbulkan rasa penasaran si batita, seperti, “Ayo Dek, tebak, kulit ikan licin atau enggak? Nanti Adek lihat di pedagang ikan di pasar ya.” Tak ada salahnya pula si batita diajak bermain basah-basahan di taman terlebih dahulu agar tidak merasa jijik saat merasakan langsung beceknya pasar.

3. Persiapan sebelum berangkat ke lokasi.
Sebelum berangkat ke lokasi, lakukan persiapan sesuai dengan kebutuhan. Bila si batita diperkirakan tidak tahan panas, bawakan topi pelindung. Atau, bila si batita tidak tahan dengan bau amis, siapkan saputangan untuk menutup hidung. Selain itu, bila mengetahui bahwa si batita memang sama sekali tidak tahan dengan bau amis, sebaiknya hindari tempat-tempat yang menimbulkan aroma itu, seperti tempat ikan basah atau ikan asin.

4. Dampingi dan berikan penjelasan dengan bahasa sederhana.
Saat “berpetualang” di pasar, dampingi anak dan berikan penjelasan tentang situasi dan beragam pedagang yang ada, sehingga si batita mendapatkan tambahan pengetahuan. Contoh, “Ini sayuran berwarna hijau, ada bayam, kangkung, dan sawi.” Atau, “Yang ini buah-buahan berwarna kuning, ada pepaya, nanas, jeruk.” Khusus untuk batita, cukup memberikan penjelasan yang sederhana, seperti pengklasifikasian warna, bentuk, tekstur, dan lain-lain.

5. Berikan penghargaan.
Berikan penghargaan bila si batita berhasil menjawab pertanyaan saat melakukan klasifikasi. Hal itu akan memacu semangat dan meningkatkan rasa percaya dirinya. Umpama, dengan membelikan ikan kecil-kecil, makanan tradisional, atau mainan tradisional yang ada di pasar. Sekaligus untuk mengenalkan beragam mainan dan makanan yang ada di pasar.

KECERDASAN YANG DIKEMBANGKAN
Mengunjungi pasar bersama si batita pastinya dapat mengembangkan banyak kecerdasan, antara lain:
1 Kecerdasan kinestetik-jasmani
Mengajak si batita ikut menangkap ikan yang masih hidup di kios ikan sudah dapat mengembangkan kecerdasan kinestetiknya. Gerakan tangannya berusaha mengikuti gesitnya ikan berenang.
2. Kecerdasan interpersonal
Proses tawar-menawar antara pedagang dan pembeli di pasar dapat mengembangkan kecerdasan interpersonal si batita. Si batita dapat mengamati, bagaimana berinteraksi dengan orang lain.
3. Kecerdasan visual-spasial
Saat si batita mengamati aneka bentuk dan warna dari buah dan sayuran, sesungguhnya ia tengah mengembangkan kecerdasan visual-spasialnya.

TIP-TIP PENTING
1. Pertimbangkan waktu berbelanja.
Karena kegiatan ini untuk memberikan pengalaman baru kepada si batita, di pasar sebaiknya Anda tidak terlalu “heboh” berbelanja. Bisa-bisa karena si ibu mengejar target berbelanja untuk kebutuhan di rumah, si batita jadi terabaikan dan merasa tak nyaman.
2. Jangan paksa jika si batita menolak.
Saat si batita menolak ke pasar, tundalah keinginan Anda, atau alihkan perhatiannya pada hal-hal yang menyenangkan lainnya. Pemaksaaan dapat menyebabkan trauma, jera atau tak berani untuk mencoba lagi. Selanjutnya dapat dicoba lagi secara perlahan.
3. Ciptakan suasana menyenangkan.
Suasana pasar memang ramai dan terkadang becek serta bau. Untuk itu, ciptakan suasana yang menyenangkan. Umpama, membuat konsep seperti sedang berpetualang untuk mengalihkan perhatian si batita dari hal-hal yang tidak mengenakkan dan fokus pada hal-hal yang mengasyikkan.
Uut
Konsultan Ahli:
Indri Savitri, Psi.,
dari Lembaga Psikologi Terapan (LPT) UI

No comments:

Post a Comment