Setiap anak memiliki selera makan yang berbeda. Jika buah hati Anda termasuk yang susah makan, Anda harus mencari tahu. Apakah memang selera makannya yang sedikit atau karena pola makan yang salah.
Jika memang karena pola makan yang salah, Anda harus mengubahnya sejak dini. Ajak anak menyukai sayur, buah dan makanan sehat lainnya. Tapi jangan pernah memaksa. Semakin dipaksa, anak akan semakin enggan memakannya.
Agar mengajak si kecil mengonsumsi makanan sehat lebih mudah, ikuti tips berikut ini.
• Jadilah contoh
Leann Birch, profesor dari Penn State University dan pengamat kebiasaan makan pada anak menganjurkan para orang tua untuk memberi contoh pada anaknya. Anak-anak mudah meniru apa yang orang tuanya lakukan. Jadi, mulailah kebiasaan mengonsumsi makanan sehat dari diri Anda sendiri. Lama-lama, anak-anak akan mengikutinya.
Leann Birch, profesor dari Penn State University dan pengamat kebiasaan makan pada anak menganjurkan para orang tua untuk memberi contoh pada anaknya. Anak-anak mudah meniru apa yang orang tuanya lakukan. Jadi, mulailah kebiasaan mengonsumsi makanan sehat dari diri Anda sendiri. Lama-lama, anak-anak akan mengikutinya.
• Kurangi camilan
Jauhkan penganan ringan seperti kue atau biskuit dari jangkauan anak-anak. Jajanan ringan memang lebih menarik bagi anak-anak. Selain itu, makanan manis membuat selera makan anak hilang, ini yang membuat mereka terkadang susah makan.
Jauhkan penganan ringan seperti kue atau biskuit dari jangkauan anak-anak. Jajanan ringan memang lebih menarik bagi anak-anak. Selain itu, makanan manis membuat selera makan anak hilang, ini yang membuat mereka terkadang susah makan.
Bukan berarti si kecil tak boleh makan kue kecil. Anda harus menegaskan kapan waktunya makan, kapan boleh ngemil kue. Selingi dengan buah atau jajanan yang mengandung sayur. Atau sajikan sereal dengan irisan buah segar.
• Variasi menu
Sajikan variasi menu bergizi yang disesuaikan dengan selera dan usia si kecil. Tawarkan variasi makanan secara bertahap sejak anak mulai bisa menerimanya (sekitar usia 15 bulan).
Sajikan variasi menu bergizi yang disesuaikan dengan selera dan usia si kecil. Tawarkan variasi makanan secara bertahap sejak anak mulai bisa menerimanya (sekitar usia 15 bulan).
Usahakan untuk selalu berkreasi menambahkan variasi bahan-bahan makanan bergizi ke dalam menu makanan kegemaran si kecil. Misalnya dengan mencampurkan bayam atau wortel yang sudah dilembutkan ke dalam adonan nugget buatan Anda sendiri.
Sajikan makanan semenarik mungkin. Sarapan empat sehat lima sempurna yang ditata dengan bentuk lucu akan membuat anak lebih bersemangat untuk makan.
• Hindari makanan instan
Jangan biasakan anak terlalu banyak makan makanan instan atau kalengan. Kandungan gizinya yang minim serta lebih banyak mengandung vetsin dan zat pengawet tak baik untuk perkembangannya.
Jangan biasakan anak terlalu banyak makan makanan instan atau kalengan. Kandungan gizinya yang minim serta lebih banyak mengandung vetsin dan zat pengawet tak baik untuk perkembangannya.
Dr Harvey Karp, penulis buku The Happiest Baby on the Block menganjurkan para orang tua untuk mengurangi soda dan jus kalengan pada si kecil. Selain merusak gigi, soda juga menjadi pemicu obesitas pada anak.
• Biasakan makan di meja makan
Jangan membiasakan anak makan sambil melakukan kegiatan lain seperti menonton televisi atau bermain. Hal ini akan membuat perhatian anak tidak bisa terpusat pada makanannya. Buatlah acara makan lebih menyenangkan bagi mereka. Ajak anak ikut membantu menyiapkan hidangan agar mereka ikut bersemangat menyantapnya.
Jangan membiasakan anak makan sambil melakukan kegiatan lain seperti menonton televisi atau bermain. Hal ini akan membuat perhatian anak tidak bisa terpusat pada makanannya. Buatlah acara makan lebih menyenangkan bagi mereka. Ajak anak ikut membantu menyiapkan hidangan agar mereka ikut bersemangat menyantapnya.
Bila cara-cara di atas belum membuahkan hasil, sebaiknya Anda berkonsultasi pada dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat memenuhi kebutuhan nutrisi anak.
Source: • VIVAnews
No comments:
Post a Comment